-->

Makalah - Manajemen Kurikulum

Ditulis oleh: Makalah Inside
Berikut ulasan mengenai Makalah - Manajemen Kurikulum, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Makalah. Silahkan disimak!

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Praktik sistem pendidikan nasional merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses demokratisasi negara. Pascareformasi, semangat memperbaiki sistem pendidikan menguat seiring membesarnya kewenangan daerah di era otonomi. Hasil survei menunjukkan, kebijakan pemerintah bidang pendidikan memperoleh apresiasi cukup tinggi dari para guru yang menjadi responden.

Terkait pelaksanaan kurikulum saat ini, yakni Kurikulum 2006, tujuh dari setiap 10 responden menyatakan puas terhadap pelaksanaannya. Tingkat kepuasan terhadap pelaksanaan Kurikulum 2006 lebih tinggi daripada terhadap Kurikulum 2004 yang lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi.

Di mata responden, Kurikulum 2004 cenderung menyeragamkan kurikulum di seluruh Indonesia dan kurang menghargai keunggulan lokal. Kurikulum 2006, yang merupakan penyempurnaan kurikulum sebelumnya, dinilai menjadi pedoman penyelenggaraan pendidikan yang demokratis.

Namun, kepuasan itu tampak merupakan wacana permukaan. Keterbatasan kemampuan guru menjabarkan struktur kurikulum menyebabkan penerapan Kurikulum 2006 bolong di sejumlah lini. Ada kesenjangan yang tercipta antara konsep ideal visioner dan kemampuan guru menerjemahkan menjadi rencana pengajaran.

Kurikulum 2006 dikenal dengan konsep Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Secara yuridis, KTSP diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Apabila ditelusuri lebih lanjut, setidaknya terdapat dua persoalan yang menyebabkan muatan konsep demokratisasi pendidikan dalam Kurikulum 2006 berjalan limbung. Persoalan pertama terkait dengan kesiapan guru sebagai ujung tombak kegiatan pendidikan di sekolah. Kurun tujuh tahun pelaksanaan Kurikulum 2006 tidak serta-merta membuat guru memahami konsep dan isi kurikulum ini secara optimal. Pola penerapan KTSP terbentur pada masih minimnya kemampuan guru dan sekolah.

Survei memperlihatkan, hanya separuh bagian responden yang memahami isi kurikulum dengan baik. Kelompok ini terutama dari kalangan kepala sekolah dan guru kelas. Separuh lain, terutama dari kelompok guru bidang, cenderung hanya mengetahui garis besarnya. Tidak terdapat perbedaan signifikan antara pemahaman guru sertifikasi dan tidak bersertifikasi, dari sekolah favorit berakreditasi A ataupun sekolah berakreditasi B dan C.

Kebanyakan guru merupakan tipe mediocre dengan kemampuan pas-pasan yang cenderung satu arah dan belum kreatif ”menerjemahkan” kurikulum. Padahal, gagasan ideal KTSP mengharapkan lahirnya kebaruan pemikiran yang berbasis pada lokalitas. Dalam KTSP, seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menjalankan pendidikan. Artinya, dengan keterbatasan tingkat pemahaman guru terhadap KTSP, sulit mengharapkan munculnya kreativitas pendidikan dari dalam kelas.

Beban kurikulum masih ditambah dengan standar evaluasi lulusan melalui mekanisme ujian nasional (UN) yang mengukur mutu sekaligus menentukan kelulusan siswa. UN dipandang cenderung membatasi siswa dan guru yang berminat mengeksplorasi pengetahuan di luar materi yang diujikan. Sebagian besar responden menilai, UN tidak relevan menggambarkan pencapaian pendidikan nasional secara utuh, yang meliputi mental, spiritual, dan intelektual. Keluhan ini terutama disuarakan para guru dari sekolah swasta (66,9 persen), sementara guru di sekolah negeri cenderung gamang menyikapi.

Pro-kontra yang mewarnai perubahan kurikulum menunjukkan bahwa kebijakan ini belum sepenuhnya siap dilaksanakan. Kesan sebagai kebijakan yang tergesa dan dipaksakan sulit ditepis. Sudah sepatutnya strategi penerapan Kurikulum 2013 dikaji ulang dengan strategi sosialisasi dan pelatihan yang memadai, demi menghindari Kurikulum 2013 menjadi pepesan kosong.

Padahal, kurikulum merupakan suatu hal yang sangat vital dari sistem pendidikan karenakurikulum merupakan seperangkat/sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar mengajar. Kurikulum adalah implementasi langsung dari proses belajar mengajar yang dilakukan oleh para ujung tombak pendidikan, guru.

Sebenarnya, di manakah letak akar dari permasalahan ini. Apakah semua ini disebabkan oleh kurangnya analisa dan kajian dalam merumuskan sebuah kurikulum, ataukah ketidakpahaman atas kurikulum yang diterapkan, atau mungkinkah karena ketidakpecusan dalam manajemen kurikulum?

Pada kenyataannya, para guru sebagai implementator kurikulu banyak yang tidak paham tentang manajemen kurikulum. Padahal, manajemen kurikulum mutlak diperlukan oleh seluruh komponen stakeholder pendidikan di Indonesia untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan, “Mencerdaskan segenap bangsa Indonesia”.


B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen kurikulum?
2. Apa saja fungsi dan komponen kurikulum?
3. Apakah fungsi dan tujuan manajemen kurikulum?
4. Apa yang menjadi prinsip manajemen kurikulum?
5. Bagaimana ruang lingkup manajemen kurikulum?
6. Bagaimana proses manajemen kurikulum?
7. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam manajemen kurikulum?
8. Bagaimana contoh manajemen kurikulum KTSP 2006?

#  #  #  #  #  #

Untuk membaca lebih lanjut mengenai makalah ini silahkan klik link dibawah ini:
Download Link:

Download Makalah Manajemen Kurikulum

Sekian artikel dari Makalah Inside mengenai Makalah - Manajemen Kurikulum, yang dapat kalian jadikan acuan untuk membuat Makalah.
Lihat juga:
Download Contoh Judul Makalah Manajemen